JAM

Rabu, 19 Oktober 2011

Perkembangan Politik Indonesia Tidak Sehat

Cikeas - Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menilai, perkembangan politik di Indonesia benar-benar tidak sehat dan menyimpang dari praktik politik yang ksatria.
Penegasan tersebut disampaikan Yudhoyono, dalam konferensi pers di kediamannya, Puri Cikeas Indah, Bogor, Senin (11/7) malam, untuk merespon kisruh pemberitaan soal Partai Demokrat yang terjadi selama dua bulan terakhir ini.

Menurut Yudhoyono, saat ini ada "pihak tertentu" yang menyebarkan intrik dan berita bohong, dengan tujuan ingin memecah belah dan menghancurkan Partai Demokrat. "Dengan segala kerendahan hati perilaku politik seperti ini sungguh tidak mencerdaskan kehidupan bangsa yang menjadi tujuan pembangunan dan demokrasi yang bermartabat di negeri kita," ujarnya.




Yudhoyono menilai, saat ini pemberitaan media massa, bahkan media massa yang memiliki kredibilitas dan reputasi yang baik, terus mendiskreditkan Partai Demokrat dengan berita hanya bersumber dari pesan pendek via telepon seluler (SMS) maupun pesan BlackBerry (BlackBerry Messenger/BBM).

"Yang saya tidak pernah paham dengan akal dan logika saya justru berita yang hanya bersumber dari SMS dan BBM dijadikan judul besar, tema utama, dengan headline yang mencolok," katanya.

Termasuk dalam upaya memecah-belah Partai Demokrat, lanjut dia, adalah beredarnya pesan pendek yang menyatakan bahwa Partai Demokrat akan menggelar Kongres Luar Biasa untuk mengganti Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

"Saya pastikan Partai Demokrat tidak merencanakan Kongres Luar Biasa seperti itu. Diadu domba pula seolah ada unsur pimpinan Partai Demokrat yang mengusulkan kepada saya untuk menggelar kongres luar biasa dan kemudian menurunkan ketua umum saudara Anas Urbaningrum. Usulan dan permintaan seperti itu juga tidak ada," papar Yudhoyono, yang malam itu mengenakan kemeja tenun ikat berwarna biru.

Yang ada, lanjutnya, yakni rencana rapat koordinasi nasional Partai Demokrat yang memang sudah diagendakan pada akhir Juli 2011 untuk melakukan konsolidasi.

Yudhoyono mengklaim merasa perlu menyampaikan penjelasan dan keterangan atas perkembangan yang terjadi karena dinilainya sudah menyimpang dari akal sehat.

Untuk itu, Yudhoyono meminta kepada para kader Partai Demokrat untuk menahan diri dan tidak menambah persoalan serta jangan mau dijadikan obyek adu domba dalam berbagai talk show.

Dalam konferensi pers tersebut Yudhoyono didampingi oleh sejumlah pimpinan teras Partai Demokrat, yakni Ketua Umum Anas Urbaningrum, Sekretaris Jenderal Edhie Baskoro, Ketua Fraksi Demokrat di DPR Jafar Hafsah, Wakil Ketua MPR Melani Leimena Suharli, serta seluruh kader Partai Demokrat yang menjabat menteri dalam Kabinet Indonesia Bersatu II. [TMA, Ant]

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites