JAM

Jumat, 09 Desember 2011

Pramono: KPK Harus Telusuri Rekening Mencurigakan PNS Muda

Pramono Anung, mengatakan temuan PPATK mengenai adanya rekening gendut PNS sebetulnya tidak perlu diwacanakan. Alasannya, kalau ada PNS yang memiliki rekening lebih dari sewajarnya, itu pasti ada penerimaan yang tidak wajar.
"PPATK itu diadakan untuk melacak rekening-rekening yang dianggap mencurigakan. Kalau mencurigakan harusnya ditelusuri oleh KPK," kata Pram di gedung DPR, Jakarta, Kamis (8/12).
Menurutnya, jangan ada pembedaan tua dan muda. Jika sudah ada temuan, harus diperlakukan sama. KPK harusnya segera menelusuri sehingga ada efek jera. Kalau dibiarkan ini akan menular bagi yang lain-lain. Malah, dikhawatirkan akan menguap seperti banyak kasus lainnya. Kalau ternyata tidak ada tindak lanjut, harus ada dorongan, antara lain dari Komisi III DPR.
Mengenai banyaknya laporan hasil kekayaan yang selama ini tidak ada tindak lanjut, Pramono mengaku hanya dalam posisi mendukung dan meyakini kalau masalah ini perlu ditindaklanjuti. "Ini harus jadi efek jera bagi siapa pun. Kalau masih muda seperti itu, apalagi kalau sudah bangkotan. Sudah tua pasti lebih dari itu," ujarnya.
Pramono mengatakan, kalau memang diperlukan DPR akan melakukan rapat gabungan. Tidak hanya dengan Komisi III dan XI, tapi juga melibatkan Komisi II yang membawahi aparat birokrasi pemerintahan. Termasuk dengan PPATK, kepolisian, KPK, dan kejaksaan.
"Kalau memang betul dan ada data konkret, itu harusnya segera ditindaklanjuti. Selama ini kita hanya mendengar, merasakan tapi tidak bisa membuktikan. Mudah-mudahan dengan temuan KPK yang baru ini bisa membuktikan bahwa benar korupsi ini sudah pada tingkat birokrat muda. Dan itu cukup mengkawatirkan," tandas Pram.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites