JAM

This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Sabtu, 28 Januari 2012

Lalin Macet, Masyarakat Kembali "Wisata" ke Tugu Tani

Seminggu pascakecelakaan maut di Jalan Ridwas Rais, Jakarta Pusat, membuat masyarakat kembali memadati halte Tugu Tani. Akibatnya, arus lalu lintas mengalami kemacetan.

Berdasarkan pantauan di lapangan, terlihat warga mulai memadati halte dan jalan-jalan sambil kembali membicarakan kejadian maut tersebut.

Begitupula dengan kendaraan yang akan melintas berjalan pelan sambil membuka kaca untuk sekadar menoleh lokasi tersebut. Aparat Kepolisian nampak berjaga dan sibuk untuk mengatur arus lalu lintas yang mulai mengalami kepadatan.

Teguh, salah seorang warga, mengatakan kedatangannya ke halte Tugu Tani hanya untuk melihat lokasi kejadian. Bahkan dirinya masih bingung melihat pembatas jalan yang hancur akibat kejadian tersebut.

"Saya hanya lihat-lihat saja, kok bisa ya pembatas ini sampai hancur," tanyanya dengan heran saat ditemui di lokasi kejadian, Minggu (29/1/2012).

Sementara itu salah satu petugas Kepolisian yang enggan disebutkan namanya mengatakan hanya mengatur arus lalu lintas dan membantah jika akan dilakukan rekonstruksi.

"Hanya mengatur lalu lintas. Tidak ada rekonstruksi," ucapnya.

Petaka Tugu Tani Terjadi Sekejap Mata

Hanya dalam hitungan detik, keriangan itu berubah petaka. Kedua belas pejalan kaki tersambar mobil di halte bus Tugu Tani, Gambir, Jakarta Pusat, Ahad (21/1) siang silam. Keadaan begitu pilu, mengerikan, tubuh-tubuh bersimbah darah bergelimpangan, delapan orang bahkan meregang nyawa di sana. Seorang korban lainnya akhirnya juga mengembuskan napas terakhir.

Tak pernah ada yang menyangka kepergian mereka melepas penat beban hidup sejenak di kawasan silang Monumen Nasional atau Monas, jadi kepergian selamanya. Teguh Hadi Purnomo, satu di antara korban selamat menuturkan kejadian tragis tersebut.

Sempat pingsan, Teguh tak ingat lagi luka-lukanya. Dengan kekuatan tenaga yang tersisa, ia mengguncang sang anak, Yusuf, agar tetap hidup. Namun, manusia berusaha, Allah yang menentukan.

Usai sudah liburan si kecil Yusuf dan tiga kerabat dari sang sopir bajaj ke Monas. Mereka pun akhirnya pulang kampung ke Jepara, Jawa Tengah, namun tak lagi bernyawa.

Air mata belum mengering, keluarga korban pun berupaya melepas ikhlas kepergian mereka yang terkasih. Termasuk Ujay, empat sekawan pencinta futsal yang turut tewas. Seperti sudah firasat akan pergi selamanya, status Facebook ujay berpamitan menyiratkannya.

Santunan Jasa Raharja senilai Rp 25 juta memang tak pernah bisa mengganti nyawa-nyawa yang terenggut. Firmansyah tak sempat menimang sang jabang bayi, meninggalkan istri yang tengah hamil tujuh bulan.

Pun demikian Mulyadi yang harus rela melepas Buchari atau Ari pergi selamanya dalam duka mendalam. Dan, kepedihan itu turut dirasakan warga lainnya.

Ternyata, sempat-sempatnya sang pengemudi maut Afriyani Susanti mengunci mobil ringseknya usai menghantam dua belas pejalan kaki. Ia terlihat datar saja. Wajahnya tersirat gelisah, namun bukan karena sedih usai menjagal sembilan nyawa. Kegeraman banyak pihak tak pelak muncul disertai tanda tanya. Kok bisa tak merasa bersalah?

Tabir mulai terkuak. Foto pesta minuman keras dan narkotik Afriyani terunggah di dunia maya. Bahkan, bermunculan plesetan celoteh dan pesan bagi sang pengemudi maut. Mulai dari akun Twitter bernada galak, pesan berantai permintaan mengebut di DPR, hingga anekdot disamakan dengan Gayus Tambunan menyamar versi terbaru.

Petaka ini seolah menyengat publik. Terlebih, soal fenomena narkoba bagai puncak gunung di lautan, masih sedikit yang tersingkap. Modus terbaru terus bermunculan, terakhir via lautan lepas narkoba diselundupkan. Setahun terakhir, pil ekstasi yang disita naik 110 persen.

Tekanan sosial lingkungan, terjebak pusaran gaya hidup salah arah, bisa jadi faktor kuat seseorang terjerat narkoba. Dikabarkan pula, Afriyani sedang mencari jodoh, terlacak di laman indonesiancupid.com. Rasa kepercayaan diri dan eksistensi saat mengonsumsi narkoba bagai pil mujarab pengobat beban hidup. Ironis, rasa ini jelas semu semata, bahkan justru berbuah petaka.(ANS)

Halte Tugu Tani Itu Kini Jadi Simbol Perlawanan Narkoba

JAKARTA- Kecelakaan maut yang menewaskan 9 orang di Jalan Ridwan Rais, Jakarta Pusat, nampaknya menjadi catatan tersendiri bagi masyarakat untuk tidak menggunakan narkoba.

Berdasarkan pantauan okezone, Minggu (29/1/2012), di halte yang kini kembali dipadati masyarakat terlihat berbeda dari hari sebelumnya.

Di halte tersebut terpampang spanduk dari salah satu ormas Forum Pemuda Betawi yang bertuliskan "Peringatan Tragedi Maut di Tugu Tani, Doa Bersama untuk Korban dan Mengutuk Keras Penggunaan Narkoba".

Selain itu, halte Tugu Tani juga dihiasi dengan warga bunga kuning sebagai tanda berduka dan juga sebagai makna dari peringatan akan bahaya penggunaan narkoba.

Sebelumnya, seminggu pascakecelakaan maut di Jalan Ridwas Rais, Jakarta Pusat, membuat masyarakat kembali memadati halte Tugu Tani. Akibatnya, arus lalu lintas mengalami kemacetan.

Tidak hanya itu saja, di lokasi ini kabarnya akan digelar rekonstruksi atas kejadian tersebut. Namun sejumlah aparat Kepolisian yang berjaga dan mengatur arus lalu lintas membantah kabar tersebut. Sementara itu direncanakan warga dan keluarga korban akan menggelar tahlilan massal pada sore hari nanti di lokasi kejadian.

TRAGEDI SENIA MAUT DI HALTE TUGU TANI

Tragedi berdarah baru saja terjadi di Indonesia. Narkoba menjadi penyebab utama dari tragedi berdarah itu. Afriani Susanti (29), sopir xenia maut itu, berdasarkan investigasi polisi, diketahui baru saja mengkonsumsi narkoba jenis shabu-shabu. Tahukah anda, kini, berita tragedi xenia maut Tugu Tani menjadi berita dunia?

Sekarang jamannya globalisasi dan era internet, sehingga berita apa saja yang terjadi di berbagai belahan dunia akan dengan mudah diketahui oleh oranglain di belahan bumi yang lain. Tak terkecuali berita tragedi xenia maut Tugu Tani, kini telah menjadi konsumsi berita dunia.


Seperti yang diberitakan Channel 6 News (channel6newsonline.com), yang memasang headline berita berjudul, "Indonesian woman kills 9 pedestrians, tests positive for drugs." Lalu ada bestgore.com, yang memasang headline berita, "Indonesia – Drunk Driver Mows Down and Kills Many People." Selain memuat foto, diwebsite kedua yang kami sebutkan juga dimuat video yang tidak kalah menyeramkan terkait tragedi xenia maut tugu tani itu.

Lalu ada lagi situs allvoices.com yang juga memuat berita terkait tragedi xenia maut di Tugu tani itu dengan judul yang tidak kalah bombastis, "Victims were killed by cars Xenia So 9 People."

Afriani Susanti, sang aktor di balik tragedi berdarah xenia maut itu kini menjadi selebriti dadakan yang terkenal ke seantero jagad raya. Hujatan pun berdatangan kepadanya.

Read more: http://www.infoterpanas.com/2012/01/tragedi-xenia-maut-tugu-tani-menjadi.html#ixzz1kpHLA0iP
Under Creative Commons License: Attribution

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites